Pisang
merupakan buah dan makanan yang sudah umum dikonsumsi. Secara ilmiah, pisang
termasuk dalam genus Musa dan memiliki banyak jenis (spesies) serta varietas
yang sangat beragam. Di Maluku, ada pisang yang unik dan memegang peran penting
dalam kehidupan masyarakatnya, namanya Pisang Tongka Langit. Bisa dibilang unik
karena warnanya yang mencolok (merah bata atau kuning) dan juga tandannya yang
menjulang ke atas. Berbeda dengan pisang pada umumnya yang buahnya menunduk ke
bawah.
Pisang
yang memiliki nama ilmiah Musa × troglodytarum L. ini tersebar dari
Kepulauan Maluku sampai Kepulauan Polinesia di timur. Sampai bulan Januari
2013, asal mula indukan jenis pisang ini belum diketahui dengan jelas.
Diperkirakan merupakan hasil persilangan antara tiga jenis pisang yang berbeda.
Dalam sejarahnya, pisang ini tercatat dalam Herbarium
amboinensis (1747) yang ditulis oleh Georg E. Rumpf (1627–1702), seorang
botanis yang dikenal dengan nama Rhumphius. Ia menamakan pisang ini M. uranoscopos yang artinya “pisang yang
menatap surga”. Banyak sinonim yang digunakan para ahli untuk menamai pisang
ini, namun hingga sekarang Musa × troglodytarum L. adalah nama
internasional yang dianggap paling diterima. Tanda silang di tengah namanya
menandakan bahwa pisang ini merupakan hasil persilangan, bukan pisang jenis
liar.
Bagi
sebagian masyarakat Maluku, Papua, hingga Kepulauan Polinesia, pisang ini
adalah makanan pokok yang bergizi dan juga digunakan dalam acara-acara adat.
Bila matang, daging buahnya berwarna kuning karena kaya akan beta karoten
(prekursor Vitamin A). Dan urin orang
yang memakannya akan berwarna kuning karena kandungan riboflavin dalam pisang
ini. Konon karena pergeseran makanan pokok dari makanan lokal ke makanan impor,
terjadi banyak kasus kekurangan vitamin A. Masyarakat juga mulai memilih pisang
berdaging putih dibanding yang berwarna. Selain itu, pisang Tongka Langit ini
juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih banyak dibanding pisang lain, tetapi
kandungan gulanya lebih sedikit.
Di
Maluku, pisang Tongka Langit banyak ditemui di Pulau Ambon, Saparua, Haruku,
Nusalaut dan Seram. Biasanya dimakan setelah matang kemudian dibakar, digoreng,
atau direbus. Pisang ini memang termasuk pisang olahan. Dapat dijadikan tepung
dan dibuat kue atau aneka makanan lainnya. Tepung pisang dan sagu menjadi bahan
alternatif bagi masyarakat Maluku untuk mengurangi ketergantungan pada tepung
terigu dan beras.
Pisang Tongka
Langit yang matang berwarna merah bata dengan getah ungu sampai magenta cerah.
Pohon Pisang Tongka
Langit memiliki tandan yang menghadap ke atas.
Persebaran pisang
Tongka Langit meliputi Maluku, Papua, Kep. Mikronesia, Kep. Solomon, Kaledonia
Baru, Fiji, Samoa, Tahiti, Hawai, hingga Kep. Polinesia.
Foto tahun 1906
di Tahiti yang menunjukkan masyarakat lokal membawa pisang.
Jenis pisang ini
terabadikan dalam lukisan yang dibuat oleh Paul Gauguin pada tahun 1891.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Fe%27i_banana,
diakses tanggal 28 Februari 2014.
http://helen-tuhumury.blogspot.com/2011/06/pisang-tongka-langit.html,
diakses tanggal 28 Februari 2014.
http://www.siwalimanews.com/show.php?mode=artikel&id=958&path=list-artikel.html,
diakses tanggal 28 Februari 2014.
http://www.bkpmd-maluku.com/index.php/informasi/wisata/50-wisata/341-pisang-tongka-langit-khas-maluku?lang,
diakses tanggal 28 Februari 2014.
No comments:
Post a Comment