Pages

Saturday, March 1, 2014

Pisang yang Menatap Langit

Pisang merupakan buah dan makanan yang sudah umum dikonsumsi. Secara ilmiah, pisang termasuk dalam genus Musa dan memiliki banyak jenis (spesies) serta varietas yang sangat beragam. Di Maluku, ada pisang yang unik dan memegang peran penting dalam kehidupan masyarakatnya, namanya Pisang Tongka Langit. Bisa dibilang unik karena warnanya yang mencolok (merah bata atau kuning) dan juga tandannya yang menjulang ke atas. Berbeda dengan pisang pada umumnya yang buahnya menunduk ke bawah. 
Pisang yang memiliki nama ilmiah Musa × troglodytarum L. ini tersebar dari Kepulauan Maluku sampai Kepulauan Polinesia di timur. Sampai bulan Januari 2013, asal mula indukan jenis pisang ini belum diketahui dengan jelas. Diperkirakan merupakan hasil persilangan antara tiga jenis pisang yang berbeda. Dalam sejarahnya, pisang ini tercatat dalam Herbarium amboinensis (1747) yang ditulis oleh Georg E. Rumpf (1627–1702), seorang botanis yang dikenal dengan nama Rhumphius. Ia menamakan pisang ini M. uranoscopos yang artinya “pisang yang menatap surga”. Banyak sinonim yang digunakan para ahli untuk menamai pisang ini, namun hingga sekarang Musa × troglodytarum L. adalah nama internasional yang dianggap paling diterima. Tanda silang di tengah namanya menandakan bahwa pisang ini merupakan hasil persilangan, bukan pisang jenis liar.
Bagi sebagian masyarakat Maluku, Papua, hingga Kepulauan Polinesia, pisang ini adalah makanan pokok yang bergizi dan juga digunakan dalam acara-acara adat. Bila matang, daging buahnya berwarna kuning karena kaya akan beta karoten (prekursor Vitamin A).  Dan urin orang yang memakannya akan berwarna kuning karena kandungan riboflavin dalam pisang ini. Konon karena pergeseran makanan pokok dari makanan lokal ke makanan impor, terjadi banyak kasus kekurangan vitamin A. Masyarakat juga mulai memilih pisang berdaging putih dibanding yang berwarna. Selain itu, pisang Tongka Langit ini juga memiliki kandungan karbohidrat yang lebih banyak dibanding pisang lain, tetapi kandungan gulanya lebih sedikit.

Di Maluku, pisang Tongka Langit banyak ditemui di Pulau Ambon, Saparua, Haruku, Nusalaut dan Seram. Biasanya dimakan setelah matang kemudian dibakar, digoreng, atau direbus. Pisang ini memang termasuk pisang olahan. Dapat dijadikan tepung dan dibuat kue atau aneka makanan lainnya. Tepung pisang dan sagu menjadi bahan alternatif bagi masyarakat Maluku untuk mengurangi ketergantungan pada tepung terigu dan beras.
Pisang Tongka Langit yang matang berwarna merah bata dengan getah ungu sampai magenta cerah. 

Pohon Pisang Tongka Langit memiliki tandan yang menghadap ke atas.

Persebaran pisang Tongka Langit meliputi Maluku, Papua, Kep. Mikronesia, Kep. Solomon, Kaledonia Baru, Fiji, Samoa, Tahiti, Hawai, hingga Kep. Polinesia. 

Foto tahun 1906 di Tahiti yang menunjukkan masyarakat lokal membawa pisang.

Jenis pisang ini terabadikan dalam lukisan yang dibuat oleh Paul Gauguin pada tahun 1891.

Sumber:

http://en.wikipedia.org/wiki/Fe%27i_banana, diakses tanggal 28 Februari 2014.

No comments:

Post a Comment