Bab 1. Menjadi Orangtua yang Percaya Diri
Selamat! Anda tengah memasuki pengalaman Seumur
Hidup, memiliki bayi. Keputusan membesarkan anak yang sehat dan terawat adalah
Komitmen Anda yang paling serius. Anda akan segera melahirkan kehidupan baru,
tetapi bukan hanya tentang kelahiran anak Anda, melainkan kelahiran bentuk baru
keluarga Anda, sebagai orangtua.
Anda akan mengalami petualangan emosional yang unik,
merasakan penuh cinta atau perlu waktu untuk menjalin ikatan dengan bayi. Maka
diperlukan persiapan diri jika ingin menjadi orangtua terbaik. Oleh sebab itu,
sangat penting untuk mengetahui membaca tentang ‘Apa yang harus diharapkan dan
bagaimana keadaan ini berjalan selancar mungkin’. Seperti semua kelahiran,
merupakan sebuah keajaiban, disitulah muncul kata “Buah Hati”. Maka, pendekatan
Anda saat merawat Bayi sama sekali bukan “Mengatasi” atau menangani dengan
ketegangan, melainkan membantu Anda meraih kepercayaan diri untuk membesarkan
bayi Anda dengan cara yang – Sehat dan Bermakna –. Cara ini mempelajari siapa
bayi Anda, karena setiap bayi memiliki jiwanya masing-masing, semangatnya
sendiri. Maka jangan biarkan harapan orang lain menghalangi Anda, biarkan
pengalaman Anda apa adanya, mungkin Anda akan menikmati bagian-bagian tertentu
dari perjalanan ini ketimbang orang lain dan itu berlalu dengan baik-baik saja.
Setiap tingkatan mulai 0 – 12 bulan akan sangat
berbeda dan mengandalkan keahlian yang berbeda pula. Akan ada saatnya Anda akan
merasa lelah / bosan, putus asa / khawatir, tetapi itulah bagian menjadi orangtua
yang merasa bangga. Anda akan belajar melalui segala cobaan dan guncangan
dengan benar. Maka bacaan ini sangat diperlukan untuk membantu mengatasi
masa-masa sulit, sehingga moment-moment seperti itu jarang terjadi. Sehingga
yang perlu diperhatikan ialah masalah perkembangan (fisik, mental, pertumbuhan
emosi dan sosial yang dialami bayi Anda); keamanan bayi; menyiapkan dasar yang
kukuh (rutinitas, tidur pada malam hari, mengatasi tangisan); makan; kerajinan
orangtua (pakai baju, mandi, tidur siang); Rangsangan; dan eksplorasi (kegiatan
untuk membantu perkembangan mental, fisik dan emosional).
Kita harus memiliki dasar ilmu dalam mengasuh anak,
sebagaimana Kita ketahui bahwa tidak boleh mengikuti sesuatu tanpa ilmu, sesuai
surat 17 ayat 36 : “Dan janganlah kamu
mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya
pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan
jawabnya.” Dalam kehidupan ini
Kita akan mengalami problema pengambilan keputusan antara pengalaman atau
kebiasaan atau tradisi, dan ilmu pengetahuan berbasis penelitian, yang mana
akan Kita terapkan dalam membesarkan bayi. Anda tidak perlu kaku, cukup
berpikir realis, Anda akan mendengarkan cara-cara dan alasannya, sehinnga Anda
dapat mengambil keputusan paling bijak. Jadikan petualangan ini menjadi
pengalaman Anda sebagai orangtua dan bayi. Tahun pertama ialah masa menciptakan
ikatan yang kukuh dengan bayi dan menata pondasi untuk interaksi positif antara
orangtua – anak yang akan mencegah segala masalah perilaku pada nantinya.
Sebagai orangtua, akan belajar untuk berpikir mandiri, multi tugas, beradaptasi
dengan tantangan-tantangan baru, menyelesaikan masalah dan tiba-tiba berubah
haluan. Menjadi seorang penghibur, guru, perawat dan bodyguard.
Para bayi mampu merasakan perasaan Anda dan
melibatkan mereka salah satu hadiah terindah yang dapat diberikan adalah
kepercayaan diri Anda. Muncul pertanyaan “Bagaimana saya tahu apakah tindakan
itu benar jika belum pernah sebelumnya memilki bayi?”, jawabannya “Anda tidak
akan tahu – dan itu bukanlah masalah”. Jawaban akan diperoleh seiring waktu,
belajar sembari mengerjakannya. Jika ada kesalahan pasti bayi menangais, maka
rubahlah dengan cepat. Semakin Anda intuitif, bayi akan mampu memberi tahu
lebih banyak lagi. Para bayi menyerap energi Anda, maka percaya dirilah, si
bayi akan merasakan kompetensi Anda dan kemudian bersikap tenang. Anda belajar
cara membuat keputusan yang meyakinkan ialah keputusan yang membuat bahagia.
Kepercayaan diri akan bertambah begitu mulai memahami bahwa ketika membuat
keputusan ‘Salah’, ternyata tidak benar-benar salah. Lihatlah hasilnya dan
putuskan untuk membuat penilaian yang lebih baik di lain waktu.
A.
Saling Mendukung
Satu Sama Lain
Dukungan cinta satu sama lain (keluarga, suami –
istri), adalah kunci keberhasilan. Bicarakan semua pikiran Anda, terbuka secara
emosional, baik secara negatif atau positif, agar bias teratasi, mengerti dan
bersabar dengan diri sendiri dan satu sama lain.
B.
Membantu
Pasangan
Penting memiliki orang-orang disekitar Anda yang
mampu memberikan dukungan dan membiarkan Anda berkembang. Tetapi terkadang ada
teman-teman dan keluarga yang kritis dan menghakimi, tidak memberi semangat
ataupun bersikap positif. Hal ini akan menjadi problematika bagi ibu baru
ketika sedang rapuh dan penuh keraguan dan hormon kacau-balau. Jika seseorang
mengatakan hal negatif, katakan “Tidak, Anda akan melakukan hal ini dengan cara
sendiri,” dan jangan takut menjaga jarak dari orang-orang yang meragukan
kemampuan Anda mengasuh anak.
C.
Berpikir positif
Pikiran positif akan meningkatkan hasil yang baik,
harapkan yang terbaik dan jangan mencari masalah. Jika keadaan tidak sesuai
dengan harapan Anda, hadapi saja tanpa perlu mendramatisasi masalah dengan
kekhawatiran Anda.
D.
Orangtua macam apa yang Anda dambakan?
Tidak semua dari Kita yang mampu memberi contoh, terbaik
dan bersikap. Maka sebagai orangtua, diskusikan apa yang hendak dicapai,
sebagai contoh, ‘Anda ingin menjadi orangtua yang….’
1)
Memahami
anak-anak,
2)
Mengajari
tentang nilai-nilai yang Anda miliki,
3)
Mencintai dan
menerima anak apa adanya,
E.
Koordinasikan
Gaya pengasuhan bayi.
Suami – istri harus kompak, berkompromi, dan
berkomunikasi. Bicarakan filosofi atau cara Anda mengasuh anak, membahas
tentang tanggung jawab moral dan sosial akan disiplin, pembentukan karakter dan
membesarkan anak. Pertimbangan masa kecil Anda adalah pengalaman sebagai
pembelajaran tentang masalah perilaku orangtua Anda dulu, mana yang bisa
dicontoh atau ditinggalkan. Sehingga menjadi pengalaman yang lebih dewasa dan
waspada karena tahu hal itu benar.
(Jo Frost/cetakan I/2009/Supernanny in Baby Care)
No comments:
Post a Comment