Pages

Saturday, March 1, 2014

Sebelum Bayi Anda Lahir




Bab 1. Menjadi Orangtua yang Percaya Diri

Selamat! Anda tengah memasuki pengalaman Seumur Hidup, memiliki bayi. Keputusan membesarkan anak yang sehat dan terawat adalah Komitmen Anda yang paling serius. Anda akan segera melahirkan kehidupan baru, tetapi bukan hanya tentang kelahiran anak Anda, melainkan kelahiran bentuk baru keluarga  Anda, sebagai orangtua.
Anda akan mengalami petualangan emosional yang unik, merasakan penuh cinta atau perlu waktu untuk menjalin ikatan dengan bayi. Maka diperlukan persiapan diri jika ingin menjadi orangtua terbaik. Oleh sebab itu, sangat penting untuk mengetahui membaca tentang ‘Apa yang harus diharapkan dan bagaimana keadaan ini berjalan selancar mungkin’. Seperti semua kelahiran, merupakan sebuah keajaiban, disitulah muncul kata “Buah Hati”. Maka, pendekatan Anda saat merawat Bayi sama sekali bukan “Mengatasi” atau menangani dengan ketegangan, melainkan membantu Anda meraih kepercayaan diri untuk membesarkan bayi Anda dengan cara yang – Sehat dan Bermakna –. Cara ini mempelajari siapa bayi Anda, karena setiap bayi memiliki jiwanya masing-masing, semangatnya sendiri. Maka jangan biarkan harapan orang lain menghalangi Anda, biarkan pengalaman Anda apa adanya, mungkin Anda akan menikmati bagian-bagian tertentu dari perjalanan ini ketimbang orang lain dan itu berlalu dengan baik-baik saja.
Setiap tingkatan mulai 0 – 12 bulan akan sangat berbeda dan mengandalkan keahlian yang berbeda pula. Akan ada saatnya Anda akan merasa lelah / bosan, putus asa / khawatir, tetapi itulah bagian menjadi orangtua yang merasa bangga. Anda akan belajar melalui segala cobaan dan guncangan dengan benar. Maka bacaan ini sangat diperlukan untuk membantu mengatasi masa-masa sulit, sehingga moment-moment seperti itu jarang terjadi. Sehingga yang perlu diperhatikan ialah masalah perkembangan (fisik, mental, pertumbuhan emosi dan sosial yang dialami bayi Anda); keamanan bayi; menyiapkan dasar yang kukuh (rutinitas, tidur pada malam hari, mengatasi tangisan); makan; kerajinan orangtua (pakai baju, mandi, tidur siang); Rangsangan; dan eksplorasi (kegiatan untuk membantu perkembangan mental, fisik dan emosional).
Kita harus memiliki dasar ilmu dalam mengasuh anak, sebagaimana Kita ketahui bahwa tidak boleh mengikuti sesuatu tanpa ilmu, sesuai surat 17 ayat 36 : Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.” Dalam kehidupan ini Kita akan mengalami problema pengambilan keputusan antara pengalaman atau kebiasaan atau tradisi, dan ilmu pengetahuan berbasis penelitian, yang mana akan Kita terapkan dalam membesarkan bayi. Anda tidak perlu kaku, cukup berpikir realis, Anda akan mendengarkan cara-cara dan alasannya, sehinnga Anda dapat mengambil keputusan paling bijak. Jadikan petualangan ini menjadi pengalaman Anda sebagai orangtua dan bayi. Tahun pertama ialah masa menciptakan ikatan yang kukuh dengan bayi dan menata pondasi untuk interaksi positif antara orangtua – anak yang akan mencegah segala masalah perilaku pada nantinya. Sebagai orangtua, akan belajar untuk berpikir mandiri, multi tugas, beradaptasi dengan tantangan-tantangan baru, menyelesaikan masalah dan tiba-tiba berubah haluan. Menjadi seorang penghibur, guru, perawat dan bodyguard.
Para bayi mampu merasakan perasaan Anda dan melibatkan mereka salah satu hadiah terindah yang dapat diberikan adalah kepercayaan diri Anda. Muncul pertanyaan “Bagaimana saya tahu apakah tindakan itu benar jika belum pernah sebelumnya memilki bayi?”, jawabannya “Anda tidak akan tahu – dan itu bukanlah masalah”. Jawaban akan diperoleh seiring waktu, belajar sembari mengerjakannya. Jika ada kesalahan pasti bayi menangais, maka rubahlah dengan cepat. Semakin Anda intuitif, bayi akan mampu memberi tahu lebih banyak lagi. Para bayi menyerap energi Anda, maka percaya dirilah, si bayi akan merasakan kompetensi Anda dan kemudian bersikap tenang. Anda belajar cara membuat keputusan yang meyakinkan ialah keputusan yang membuat bahagia. Kepercayaan diri akan bertambah begitu mulai memahami bahwa ketika membuat keputusan ‘Salah’, ternyata tidak benar-benar salah. Lihatlah hasilnya dan putuskan untuk membuat penilaian yang lebih baik di lain waktu.
A.    Saling Mendukung Satu Sama Lain
Dukungan cinta satu sama lain (keluarga, suami – istri), adalah kunci keberhasilan. Bicarakan semua pikiran Anda, terbuka secara emosional, baik secara negatif atau positif, agar bias teratasi, mengerti dan bersabar dengan diri sendiri dan satu sama lain.

B.     Membantu Pasangan
Penting memiliki orang-orang disekitar Anda yang mampu memberikan dukungan dan membiarkan Anda berkembang. Tetapi terkadang ada teman-teman dan keluarga yang kritis dan menghakimi, tidak memberi semangat ataupun bersikap positif. Hal ini akan menjadi problematika bagi ibu baru ketika sedang rapuh dan penuh keraguan dan hormon kacau-balau. Jika seseorang mengatakan hal negatif, katakan “Tidak, Anda akan melakukan hal ini dengan cara sendiri,” dan jangan takut menjaga jarak dari orang-orang yang meragukan kemampuan Anda mengasuh anak.

C.     Berpikir positif
Pikiran positif akan meningkatkan hasil yang baik, harapkan yang terbaik dan jangan mencari masalah. Jika keadaan tidak sesuai dengan harapan Anda, hadapi saja tanpa perlu mendramatisasi masalah dengan kekhawatiran Anda.

D.    Orangtua  macam apa yang Anda dambakan?
Tidak semua dari Kita yang mampu memberi contoh, terbaik dan bersikap. Maka sebagai orangtua, diskusikan apa yang hendak dicapai, sebagai contoh, ‘Anda ingin menjadi orangtua yang….’
1)      Memahami anak-anak,
2)      Mengajari tentang nilai-nilai yang Anda miliki,
3)      Mencintai dan menerima anak apa adanya,

E.     Koordinasikan Gaya pengasuhan bayi.
Suami – istri harus kompak, berkompromi, dan berkomunikasi. Bicarakan filosofi atau cara Anda mengasuh anak, membahas tentang tanggung jawab moral dan sosial akan disiplin, pembentukan karakter dan membesarkan anak. Pertimbangan masa kecil Anda adalah pengalaman sebagai pembelajaran tentang masalah perilaku orangtua Anda dulu, mana yang bisa dicontoh atau ditinggalkan. Sehingga menjadi pengalaman yang lebih dewasa dan waspada karena tahu hal itu benar.

(Jo Frost/cetakan I/2009/Supernanny in Baby Care)

Bunda Dian Anggraeni


No comments:

Post a Comment