Anguilla malgumora |
Sidat
tinggal di dasar perairan, seperti diantara celah sempit atau di bawah batu.
Mereka menghabiskan sebagian hidupnya di air tawar, walau nantinya akan bermigrasi
ke laut untuk berkembangbiak (katadromus). Daur hidup dan perkembangbiakan sidat
belum diketahui secara pasti oleh para ilmuwan. Hanya lokasi perkembangbiakan
beberapa spesies yang diketahui, contohnya sidat air tawar Afrika Selatan yang
berkembangbiak di laut sebelah utara Madagaskar. Mereka menetas menjadi larva gepeng
transparan seperti daun panjang berukuran sekitar 5 cm. Dalam 1 – 3 tahun,
mereka tumbuh menjadi 7,5 – 9 cm dengan tubuh transparan dan disebut sebagai ‘glass
eel’. Pada masa ini, sidat akan menuju air tawar, seperti laguna, sungai, atau danau.
Kemudian tubuh mereka akan mulai terpigmentasi, dan disebut sebagai ‘Elver’.
Sidat kecil ini akan melanjutkan hidup di air tawar hingga nanti kembali
bermigrasi ke lautan untuk berkembangbiak.
Larva sidat di lautan |
Sebagai makanan lezat kaya manfaat, penelitian dan budi daya sidat terus
dikembangkan. Namun karena perkembangbiakannya belum diketahui, budi daya sidat
hanya sebatas pembesaran saja. Benihnya masih harus mengandalkan tangkapan dari
alam. Misalnya dari pantai-pantai selatan Pulau Jawa, pantai barat Sumatera,
pantai timur Kalimantan, pantai Sulawesi, pantai kepulauan Maluku dan Irian
Barat.. Hasil budi daya sidat dapat dijual ke pasar internasional, misalnya Jepang,
Hong Kong, Korea, atau Eropa. Di sana, sidat menjadi makanan mewah karena
kandungan nutrisinya yang sangat bermanfaat. Diantaranya adalah vitamin B1, B2
dan A yang kandungannya melebihi susu sapi, serta EPA dan DHA yang lebih banyak
dari ikan salmon. Selain itu, sidat juga mengandung asam lemak omega 3 yang tinggi.
Mengingat manfaatnya, ikan sidat menjadi makanan yang banyak dicari. Namun karena benihnya masih mengandalkan tangkapan dari alam, kelestarian ikan sidat menjadi rentan. Para peneliti telah menemukan adanya penurunan jumlah sidat beberapa dekade ini. Penurunan populasi ini memicu kenaikan harga karena semakin langkanya sidat di pasaran dunia. Berbagai upaya dilakukan untuk membantu mempertahankan populasi sidat. Misalnya dengan membuat ‘eel ladder’, yaitu semacam konstruksi untuk membantu sidat melewati rintangan melawan arus menuju habitatnya di air tawar. Atau dengan penelitian dan ekspedisi untuk mengungkap perkembangbiakannya sehingga sidat dapat dipijahkan dan populasi liarnya tetap terjaga.
Sumber:
http://en.wikipedia.org/wiki/Anguillidae
http://en.wikipedia.org/wiki/Eel_life_history
http://fishbase.sinica.edu.tw/Summary/SpeciesSummary.php?id=5426&lang=english
http://www.djpb.kkp.go.id/berita.php?id=701
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/05/15/03153418/about.html
No comments:
Post a Comment