Antibiotik Bukan untuk Batuk Pilek

 

 

Para penderita batuk,pilek atau diare yang disebabkan virus tidak perlu minum antibiotik. Antibiotik adalah segolongan senyawa, baik alami maupun sintetik, yang mempunyai efek menekan atau menghentikan suatu proses biokimia didalam organisme, khususnya dalam proses infeksi oleh bakteri. Fungsi antibiotik adalah mematikan bakteri bukan virus. 

Konsumsi antibiotik berlebihan atau tidak tepat justru berpotensi membunuh bakteri baik yang diperlukan tubuh. Padahal bakteri baik sangat dibutuhkan oleh tubuh untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme usus,mengahasilkan vitamin dan meningkatkan daya tahan tubuh.

Pemakaian antibiotik yang tidak sesuai dengan aturan akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan membuat bakteri buruk resisten.

Dari penelitian yang dilakukan YOP (Yayasan Orangtua Peduli) pada tahun 2010, 86,4% pasien demam akibat batuk-pilek dan 74,1% penderita diare diberi antibiotik. Padahal penyakit yang disebabkan virus itu dapat disembuhkan tanpa obat, cukup istirahat, makan makanan bergizi dan cukup asupan air putih.

Salah satu efek samping dari penggunaan antibiotik yang sering kita jumpai adalah terganggunya masalah pencernaan. Menurut pengalaman yang saya alami saat saya mengalami batuk-pilek, saya diberi resep obat salah satunya antibiotik (amoxicillin). Setelah saya konsumsi antibiotik tersebut saya mengalami diare. Namun setelah saya menghentikan untuk mengkonsumsi antibiotik yang diberikan tadi saya tidak lagi diare. 

Diare setelah kita mengkonsumsi antibiotik, dikarenakan antibiotik yang kita konsumsi itu menganggu keseimbangan antara bakteri baik dan buruk pada saluran pencernaan tubuh kita.Sehingga menyebabkan bakteri yang berbahaya dapat tumbuh melebihi jumlah yang seharusnya.

Tips : jika kita memeriksakan kesehatan kita pada dokter, kita harus aktif untuk menanyakan diagnosis penyakit, dosis obat yang diberikan, cara kerja obat yang akan dikonsumsi dan menanyakan juga untuk efek samping dari obat yang diberikan tersebut. Jangan sampai kita hanya datang ke dokter, diberi obat saja, tanpa kita tau penyakit apa yang sedang kita alami dan obat apa yang diberikan pada kita.

Sumber : Kompas

Pengalaman Pribadi