Pages

Sunday, April 6, 2014

sindrom "angin duduk" = sindrom jantung koroner akkut




 
sindrom “angin duduk” = Sindrom Jantung Koroner Akut.

Ada teman saya waktu masih di jogja menceritakan bahwa tetangganya meninggal secara tiba-tiba tanpa ada gejala sakit apapun, terkadang secara usia juga masih muda. Setelah ditelusuri ternyata tetangganya terkena sindrom “angin duduk” (bahasa kerennya sindrom jantunng koroner akut). Angin Duduk sama dengan Sindrom Jantung Koroner Akut (SSJKA), hanya dalam 15 menit sampai 30 menit orang yang terserang angin duduk bisa meninggal. Padahal, penderita sebelumnya terlihat sehat-sehat saja. Dunia kedokteran selama dua tahun terakhir berhasil mengidentifikasi istilah baru penyakit jantung yang akrab disebut angin duduk.
GEJALA ANGIN DUDUK
Sakit/Nyeri dibagian dada, seperti :
Dada terasa ditekan, diremas-remas, menjalar ke leher, lengan kiri dan kanan, serta ulu hati. Rasa terbakar dengan sesak napas dan keringat dingin.
Keluhan nyeri ini bisa merambat ke kedua rahang gigi kanan atau kiri, bahu, serta punggung. Lebih spesifik, ada juga yang disertai kembung pada ulu hati seperti masuk angin atau maag. Sumber masalah sesungguhnya hanya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung (vasokonstriksi).
Penyempitan ini diakibatkan oleh 4 hal :
● Adanya timbunan lemak (aterosklerosis) dalam pembuluh darah akibat konsumsi kolesterol tinggi.
● Sumbatan (trombosis) oleh sel beku darah (trombus)
● Vasokonstriksi atau penyempitan pembuluh darah akibat kejang yg terus menerus
(Penyempitan itu mengakibatkan berkurangnya oksigen yang masuk ke dalam jantung).
● Infeksi pada pembuluh darah.
Ketidak-seimbangan pasokan dengan kebutuhan oksigen pada tubuh mengakibatkan nyeri dada yang dalam istilah medisnya disebut angina pectoris. Namun kata Ahli, hendaknya dibedakan antara keluhan nyeri pada sindrom serangan jantung koroner akut (SSJKA) dgn serangan jantung koroner (SJK) (infark miokard).
Pada SJK, angina terjadi akibat sumbatan total pembuluh darah jantung karena aktivitas fisik yg berlebihan. Sementara pada SSJKA angina terjadi akibat sumbatan tidak total yg dirasakan saat istirahat. 'SSJKA ini memang mendadak. Bukan karena capek, masuk angin, atau penyakit-penyakit lainnya. Biasanya penderita akan meninggal paling lama 15 menit setelah keluhan rasa nyeri pertama kali dirasakan' kata Ahli. Masyarakat diminta waspada terhadap keluhan angin ini. Soalnya penderita sebelum terserang akan tampak sehat saja.
Nah sumber masalah yang sesungguhnya terletak pada penyempitan pembuluh darah jantung. Penyempitan ini disebabkan oleh keempat hal diatas tadi. Oleh karena itu kita haruslah menjaga ukuran pinggang kita dikarenakan diperutlah kebanyakan timbunan lemak menumpuk. Normalnya untuk wanita ukuran lingkar pingganngnya antara 80cm dan untuk pria sekitar 90 cm . Untuk itu kita harus senantiasa menerapkan “PHBS” (Pola Hidup Bersih Sehat), jaga pola makan,hindari makan junk food , perbanyak asupan buah dan sayuran.
Hal lain yang perlu kita jaga adalah hindari stress karena menjauhi stress juga dapat mencegah kita dari penyakit jantung koroner.Karena saat kita stress kinerja tubuh serta otak dipaksa untuk bekerja secara berlebihan.Salah satu sebab lainnya juga saat kita timbul emosi/marah-marah , perlu kita ketahui saat kita marah-marah otak menjadi panas, jantung berdebar keras, napas memburu, dan darah bergerak cepat. Jika darah bergerak cepat sedangkan ada penyumbatan dipembuluh darah maka alhasil akan mengakibatkan darah berkumpul disuatu tempat (pembuluh darah) dan karena tidak kuat menampung banyaknya darah yang datang pembuluh yang halus itupun pecah.

So.. mari kita mulai perhatikan kesehatan kita, jangan anggap sepele masuk angin, nyeri di dada bisa jadi itu gejala awal akan datangnya angin duduk = sindrom jantung koroner akut.


No comments:

Post a Comment