Komitmen terbesar bukan hanya saat memutuskan
ingin menikah, tetapi juga keinginan memiliki anak, dan membesarkan anak.
Hal-hal penting yang harus dibicarakan bersama-sama sebagai Suami-Istri sebelum
kelahiran. ‘Apa nama untuk Bayi Anda?, Apakah akan memberikan ASI?, Pertolongan
macam apa yang diperlukan pada minggu-minggu pertama dan seterusnya?, sebagai
Ayah apa saja yang akan dilakukannya dalam membesarkan bayi?’. Persiapkanlah
diri Anda menjawab pertanyaan ini, akan membantu menghentikan kekhawatiran
mengganggu pikiran Anda sepanjang hari. Yang terpenting sebenarnya membesarkan
Anak yang bahagia dan sehat. Dan untuk itu Anda perlu mengambil keputusan
bersama-sama sebagai Suami-Istri.
1. Memberi nama Bayi Anda
Tidak ada yang lebih menyenangkan dan
memusingkan daripada memiliki nama untuk bayi Anda. Pilihlah
bersama-sama yang
disukai, diskusikan, dan tulis kandidat utama, dengan mempertimbangkan
pertanyaan
berikut :
a) Bagaimana bunyi nama itu jika disandingkan
dengan nama belakang Anda? Bagaimana inisialnya akan
membentuk kata-kata yang
tidak ingin Anda ucapkan?
b) Apa nama panggilannya?
c) Apakah nama itu akan selamanya cocok bagi anak Anda?\
d) Bayangkan memanggil nama itu di keramaian.
Apakah akan terasa konyol atau anggun?
e) Apakah itu seindah kehidupan yang kini Anda
jalani?
Jika sudah menemukan nama yang Anda sukai, dan
sepakati bersama, simpanlah nama itu sampai bayi
lahir. Karena saat diumumkan
ke khalayak luas, akan memicu api keluarga, banyak pendapat yang akan
mempengaruhi Anda.
2. Bersiap pergi ke Rumah Sakit (RS)
Pastikan koper siap dengan membawa 1 set pertama
pakaian bayi, dan siap berangkat.
Buatlah rencana antar-jemput. Siapa yang akan
mengantar Bunda ke rumah sakit?
Di mana Ayah akan berada? Siapa yang akan
mengasuh anak-anak yang lebih tua?
Buatlah rencana
cadangan, Bagaimana jika Ayah tidak datang tepat waktu?
Siapa yang bisa
ditelepon jika tidak bisa menghubungi orang yang bertanggung jawab mengasuh
anak-anak?.
3. Peran Ayah
Saya sangat mendukung gerakan yang membuat Ayah
lebih terlibat dalam menangani bayi mereka yang
baru lahir setiap hari. Ada dua
alas mengapa penting melibatkan Ayah dari sejak awal. Pertama, agar mereka
dapat mulai membentuk hubungan dengan si bayi dan belajar menjadi Ayah yang
percaya diri. Kedua, agar
merasakan mengalami semuanya bersama sebagai pasangan
Suami-Istri, daripada Bunda mengalami
kelelahan dan si Ayah merasa diacuhkan.
Para Bunda harus menyingkirkan paradigm “hanya saya yang
dapat melakukannya”
karena jika Bunda tidak dibantu merawat bayi, hanya akan menimbulkan kurang
tidur
yang akan mempengaruhi kuantitas ASI.
4. Menciptakan pengalaman positif pada anak yang lebih tua
Jika anak pertama sudah cukup usia untuk
diberikan pengertian, bahwa iya akan memiliki Adik. Silahkan
Bunda berbagi
pengalaman postif kepadanya, dengan cara mengikutsertakannya dalam persiapan
mulai
sejak kehamilan sampai melahirkan. Membiarkannya membantu Bunda mengambilkan
popok untuk Adik
barunya, biarkan Iya datang ke RS melihat Bunda melahirkan,
dan rayakan kelahiran Adiknya, sehingga iya
senang dengan ucapan “Selamat, kamu
sekarang jadi Kakak”.
5. ASI atau tidak
Ada banyak manfaat penting dari ASI. ASI mengandung banyak lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral untuk bayi yang tepat ditambah antibodi yang akan meningkatkan sistem imun bayi pada saat iya
rentan sakit. Gratis, tidak perlu repot dengan botol, susu, dsb. Menyusui juga dapat membakar kalori
(mempermudah mengembalikan berat badan), dan memproduksi hormon Prolaktin, yang menciptkan
perasaan aman dan tenang sebagai Bunda.
6. Mengatur tempat tidur
Pastikan dimana bayi Anda akan tidur, silahkan diawal kelahiran menyediakan kamar tersendiri. Tapi bayi
baru bisa menenmpati kamarnya sejak usia empat bulan. Karena bayi masih harus berada di dekat Bunda
agar memudahkan dan mengefesiankan Bunda dalam pemenuhan permintaan bayi, dan pemberian ASI
setiap waktu.
7. Menyimpan ari-ari
Tradisi bangsa Kita adalah mengubur ari-ari. Namun, di beberapa negara maju, para orangtua ada yang
menyimpan ari-ari di RS / Bank Placenta, untuk digunakan jikalau si Bayi pada nantinya mengidap kanker
tertentu.
8. Sunat
Sunat adalah menghilangkan kulit luar dari ujung penis, yang kemudian akan mengekspos ujungnya.
Jika sunat dilakukan bukan atas alasan Agama, maka pilihan Bunda bisa berdasarkan saran Dokter.
Beberapa bukti medis tentang sunat :
a) Mengurangi resiko infeksi saluran urine;
b) Mengurangi resiko peradangan kulit dan penyimpangan yang disebut paraphimosis, keadaan ketika
kulit luar tersangkut ketika pertama kali tercabut;
c) Mengurangi resiko kanker penil dan penyakit yang ditulari lewat hubungan seks;
d) Pendarahan dan infeksi ringanadalah komplikasi yang umum terjadi, tetapi dapat menimbulkan
beberapa kerusakan jika dilakukan bukan oleh alihnya.
9. Berhenti bekerja
Jika Bunda adalah wanita karir, mungkin pihak kantor memberi hak cuti 3 bulan, 1 bulan sebelum dan 2
bulan setelah melahirkan. Namun, Bunda bisa memutuskan cuti lebih awal, sesuaikan kondisi Bunda dan
janin. Sehingga ada waktu untuk istrahat dan mempersiapkan segala hal proses persalinan.
10. Pascamelahirkan
Penting memikirkan masalah ini dari dua sisi karena kebutuhan si Bayi dan Bunda sejak awal sudah lebih
intens :
a) Sistem pendukung seperti apa yang akan Anda gunakan untuk mengganti segera setelah melahirkan?
Bunda jangan meremehkan perkembangan emosional,
fisik dan mental yang muncul begitu Anda
melahirkan. Tubuh mengalami begitu
banyak hal dan waktu untuk beristirahat memulihkan diri. Ada
Bunda yang
langsung mengurusi Bayi – Salut bagi Bunda – tetapi ada yang merasa kelelahan,
belum
lagi pergantian hormon dan kemungkinan merasa cemas akan menangani semua.
Jika Bunda butuh
orang lain untuk membantu Anda merawat Bayi di minggu pertama,
jangan minder. Klo tidak
memungkinkan, Ayah yang harus ikut andil setiap waktu.
b) Jika Anda berdua bekerja di luar rumah,
bagaimana Anda memaksimalkan waktu luang dengan si
Bayi pada beberapa bulan pertama?
Ambillah cuti, jika cuti
melahirkan 3 bulan menurut Anda tidak cukup, perpanjang cuti dengan
ditambah
cuti tahunan yang dimiliki.
Luangkan waktu bagi
Anda untuk merasa tenang dan sunyi, jika ada yang ingin menjenguk/ berkunjung,
tekankan “jam berkunjung”, agar kedatangan mereka dapat diatur.11. Kembali bekerja – pilihan pengasuhan anak
Apapun alasan Anda kembali bekerja, sebelum pergi, harus mencari seseorang yang benar-benar Anda
percaya dalam setiap hal pengasuhan bayi
12. Pihak keluarga
Bersyukur jika Bunda memiliki keluarga yang bisa
ikut andil menjaga dan merawat Bayi Anda, bukan
hanya karena hubungan keluarga,
melainkan juga karena gratis. Meskipun demikian, pastikan tidak
membebani
mereka, apalagi menyiksa. Dan koordinasikan gaya pengasuhan Bayi Anda ke pihak
keluarga,
bersediakah mereka mengikuti aturan dan menghargai permintaan Anda.
13. Pengasuh atau pengasuh berbagi
Jika Anda mampu secara finansial, silahkan menggunakn jasa pengasuh, tapi pilihlah yang profesional dan
berpengalaman, yang 100% menyediakan kebutuhan anak baik perkembangan fisik maupun otak.
Bunda
juga bisa mencari keluarga yang menggunakan jasa pengasuh (Baby Sitter), dan
berbagi. Hitung-hitung bisa menghemat gaji si Baby Sitter.
Memilih Baby Sitter,
haruslah yang sepaham dengan Bunda, karena dia akan menjadi bagian dari hidup
Anda. Pilihlah pengasuh yang tepat, bisa dicari di yayasan penyalur pengasuh,
yang memiliki reputasi baik
Sumber : (Jo
Frost/cetakan I/2009/Supernanny in Baby Care)
No comments:
Post a Comment