Pages

Wednesday, April 9, 2014

Sebelum Bayi Anda Lahir ( Bab. 2 - Mengambil Keputusan Pertama Dengan Percaya Diri )

Bab 2. Mengambil Keputusan Pertama Dengan Percaya Diri

        
Komitmen terbesar bukan hanya saat memutuskan ingin menikah, tetapi juga keinginan memiliki anak, dan membesarkan anak. Hal-hal penting yang harus dibicarakan bersama-sama sebagai Suami-Istri sebelum kelahiran. ‘Apa nama untuk Bayi Anda?, Apakah akan memberikan ASI?, Pertolongan macam apa yang diperlukan pada minggu-minggu pertama dan seterusnya?, sebagai Ayah apa saja yang akan dilakukannya dalam membesarkan bayi?’. Persiapkanlah diri Anda menjawab pertanyaan ini, akan membantu menghentikan kekhawatiran mengganggu pikiran Anda sepanjang hari. Yang terpenting sebenarnya membesarkan Anak yang bahagia dan sehat. Dan untuk itu Anda perlu mengambil keputusan bersama-sama sebagai Suami-Istri.

1.  Memberi nama Bayi Anda 
     Tidak ada yang lebih menyenangkan dan memusingkan daripada memiliki nama untuk bayi Anda. Pilihlah
     bersama-sama yang disukai, diskusikan, dan tulis kandidat utama, dengan mempertimbangkan pertanyaan
     berikut :
     a) Bagaimana bunyi nama itu jika disandingkan dengan nama belakang Anda? Bagaimana inisialnya akan
         membentuk kata-kata yang tidak ingin Anda ucapkan?
     b) Apa nama panggilannya?
     c) Apakah nama itu akan selamanya cocok bagi anak Anda?\
     d) Bayangkan memanggil nama itu di keramaian. Apakah akan terasa konyol atau anggun?
     e) Apakah itu seindah kehidupan yang kini Anda jalani?
     Jika sudah menemukan nama yang Anda sukai, dan sepakati bersama, simpanlah nama itu sampai bayi
     lahir. Karena saat diumumkan ke khalayak luas, akan memicu api keluarga, banyak pendapat yang akan
     mempengaruhi Anda.
 
2.  Bersiap pergi ke Rumah Sakit (RS)
Pastikan koper siap dengan membawa 1 set pertama pakaian bayi, dan siap berangkat.
Buatlah rencana antar-jemput. Siapa yang akan mengantar Bunda ke rumah sakit? 
Di mana Ayah akan berada? Siapa yang akan mengasuh anak-anak yang lebih tua? 
Buatlah rencana cadangan, Bagaimana jika Ayah tidak datang tepat waktu?
Siapa yang bisa ditelepon jika tidak bisa menghubungi orang yang bertanggung jawab mengasuh anak-anak?.

3.  Peran Ayah
    Saya sangat mendukung gerakan yang membuat Ayah lebih terlibat dalam menangani bayi mereka yang
    baru lahir setiap hari. Ada dua alas mengapa penting melibatkan Ayah dari sejak awal. Pertama, agar mereka
    dapat mulai membentuk hubungan dengan si bayi dan belajar menjadi Ayah yang percaya diri. Kedua, agar
    merasakan mengalami semuanya bersama sebagai pasangan Suami-Istri, daripada Bunda mengalami
    kelelahan dan si Ayah merasa diacuhkan. Para Bunda harus menyingkirkan paradigm “hanya saya yang
    dapat melakukannya” karena jika Bunda tidak dibantu merawat bayi, hanya akan menimbulkan kurang tidur
    yang akan mempengaruhi kuantitas ASI.

4.  Menciptakan pengalaman positif pada anak yang lebih tua
     Jika anak pertama sudah cukup usia untuk diberikan pengertian, bahwa iya akan memiliki Adik. Silahkan
     Bunda berbagi pengalaman postif kepadanya, dengan cara mengikutsertakannya dalam persiapan mulai
     sejak kehamilan sampai melahirkan. Membiarkannya membantu Bunda mengambilkan popok untuk Adik
     barunya, biarkan Iya datang ke RS melihat Bunda melahirkan, dan rayakan kelahiran Adiknya, sehingga iya
     senang dengan ucapan “Selamat, kamu sekarang jadi Kakak”.

5.  ASI atau tidak
     Ada banyak manfaat penting dari ASI. ASI mengandung banyak lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
     mineral untuk bayi yang tepat ditambah antibodi yang akan meningkatkan sistem imun bayi pada saat iya
     rentan sakit. Gratis, tidak perlu repot dengan botol, susu, dsb. Menyusui juga dapat membakar kalori
     (mempermudah mengembalikan berat badan), dan memproduksi hormon Prolaktin, yang menciptkan
     perasaan aman dan tenang sebagai Bunda.

6.  Mengatur tempat tidur
      Pastikan dimana bayi Anda akan tidur, silahkan diawal kelahiran menyediakan kamar tersendiri. Tapi bayi
      baru bisa menenmpati kamarnya sejak usia empat bulan. Karena bayi masih harus berada di dekat Bunda
      agar memudahkan dan mengefesiankan Bunda dalam pemenuhan permintaan bayi, dan pemberian ASI
      setiap waktu.

7.  Menyimpan ari-ari
     Tradisi bangsa Kita adalah mengubur ari-ari. Namun, di beberapa negara maju, para orangtua ada yang
     menyimpan ari-ari di RS / Bank Placenta, untuk digunakan jikalau si Bayi pada nantinya mengidap kanker
     tertentu.


8.  Sunat

      Sunat adalah menghilangkan kulit luar dari ujung penis, yang kemudian akan mengekspos ujungnya.
       Jika sunat dilakukan bukan atas alasan Agama, maka pilihan Bunda bisa berdasarkan saran Dokter.
       Beberapa bukti medis tentang sunat :
       a) Mengurangi resiko infeksi saluran urine;
      b) Mengurangi resiko peradangan kulit dan penyimpangan yang disebut paraphimosis, keadaan ketika
           kulit luar tersangkut ketika pertama kali tercabut;
      c) Mengurangi resiko kanker penil dan penyakit yang ditulari lewat hubungan seks;
       d) Pendarahan dan infeksi ringanadalah komplikasi yang umum terjadi, tetapi dapat menimbulkan
           beberapa kerusakan jika dilakukan bukan oleh alihnya.



9.  Berhenti bekerja
      Jika Bunda adalah wanita karir, mungkin pihak kantor memberi hak cuti 3 bulan, 1 bulan sebelum dan 2
      bulan setelah melahirkan. Namun, Bunda bisa memutuskan cuti lebih awal, sesuaikan kondisi Bunda dan
      janin. Sehingga ada waktu untuk istrahat dan mempersiapkan segala hal proses persalinan.

10. Pascamelahirkan
      Penting memikirkan masalah ini dari dua sisi karena kebutuhan si Bayi dan Bunda sejak awal sudah lebih
      intens :
      a) Sistem pendukung seperti apa yang akan Anda gunakan untuk mengganti segera setelah melahirkan?
          Bunda jangan meremehkan perkembangan emosional, fisik dan mental yang muncul begitu Anda
          melahirkan. Tubuh mengalami begitu banyak hal dan waktu untuk beristirahat memulihkan diri. Ada
          Bunda yang langsung mengurusi Bayi – Salut bagi Bunda – tetapi ada yang merasa kelelahan, belum
          lagi pergantian hormon dan kemungkinan merasa cemas akan menangani semua. Jika Bunda butuh
          orang lain untuk membantu Anda merawat Bayi di minggu pertama, jangan minder. Klo tidak
          memungkinkan, Ayah yang harus ikut andil setiap waktu.
    b) Jika Anda berdua bekerja di luar rumah, bagaimana Anda memaksimalkan waktu luang dengan si
         Bayi pada beberapa bulan pertama?
        Ambillah cuti, jika cuti melahirkan 3 bulan menurut Anda tidak cukup, perpanjang cuti dengan
        ditambah cuti tahunan yang dimiliki.
        Luangkan waktu bagi Anda untuk merasa tenang dan sunyi, jika ada yang ingin menjenguk/ berkunjung,
         tekankan “jam berkunjung”, agar kedatangan mereka dapat diatur.

11. Kembali bekerja – pilihan pengasuhan anak
      Apapun alasan Anda kembali bekerja, sebelum pergi, harus mencari seseorang yang benar-benar Anda
      percaya dalam setiap hal pengasuhan bayi

12. Pihak keluarga
      Bersyukur jika Bunda memiliki keluarga yang bisa ikut andil menjaga dan merawat Bayi Anda, bukan
      hanya karena hubungan keluarga, melainkan juga karena gratis. Meskipun demikian, pastikan tidak
      membebani mereka, apalagi menyiksa. Dan koordinasikan gaya pengasuhan Bayi Anda ke pihak keluarga,
      bersediakah mereka mengikuti aturan dan menghargai permintaan Anda.

13. Pengasuh atau pengasuh berbagi
      Jika Anda mampu secara finansial, silahkan menggunakn jasa pengasuh, tapi pilihlah yang profesional dan
      berpengalaman, yang 100% menyediakan kebutuhan anak baik perkembangan fisik maupun otak.

Bunda juga bisa mencari keluarga yang menggunakan jasa pengasuh (Baby Sitter), dan berbagi. Hitung-hitung bisa menghemat gaji si Baby Sitter.
      Memilih Baby Sitter, haruslah yang sepaham dengan Bunda, karena dia akan menjadi bagian dari hidup
      Anda. Pilihlah pengasuh yang tepat, bisa dicari di yayasan penyalur pengasuh, yang memiliki reputasi baik

Sumber : (Jo Frost/cetakan I/2009/Supernanny in Baby Care)

No comments:

Post a Comment