Game adalah
hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia anak-anak. Dunia anak adalah dunia
bermain. Anak-anak sangat senang bermain video game seperti playstation, x-box,
psp, dll.
Terdapat
banyak sekali jenis game yang ada seperti game olahraga, perang, simulator,
edukasi, dll. Anda harus berhati-hati dalam memilih games anak. Jangan
sampai salah memilih karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis
dan mental si anak.
Memiliki
perangkat games anak sendiri di rumah akan lebih bagus karena Anda bisa
mengontrol anak Anda yang sedang bermain. Dan juga menghindari pergaulan yang
lebih liar, karena biasanya anak-anak yang sering bermain di game center sering
mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan saat bermain game.
Unsur
pornografi juga acapkali menjadi godaan anak saat bermain game online di warnet
karena kondisi yang lepas dari kontrol orang tua.
Memilih game
edukasi untuk anak
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Kemudian,
salah satu manfaat dari permainan edukatif sendiri adalah untuk
melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak. Saat memainkan permainan
edukatif, biasanya si kecil akan memfokuskan kemampuan pikirannya untuk bisa
mengetahui bagaimana cara atau teknis memainkan permainan tersebut.
Di saat
itulah kemampuan si kecil akan bisa tergali. Anak pun akan bisa terfokus pada
permainannya. Hasilnya, anak akan melatih kemampuannya untuk berkonsentrasi.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Misalnya,
anak akan bercerita tentang bagaimana ia memainkan mainannya atau bagaimana ia
bisa menyusun balok hingga dapat membentuk sesunan bangunan yang indah.
Dalam jenis permainan edukatif, anak biasanya akan disuguhi berbagai warna
dan bentuk. Hal semacam ini tentu sangat baik bagi pertumbuhan si kecil.
Pasalnya,
melalui permainan ini, anak akan sedikit demi sedikit belajar tentang bentuk
dan warna. Bahkan, jenis permainan edukatif ini juga akan mampu
menunjang pertumbuhan si kecil kelak.
Menghindari
game anak yang berbau kekerasan
Games anak
yang berbau kekerasan memiliki dampak yang buruk pada anak. Anak harus dihindarkan
dari game yang mengandung kekerasan, misalnya adegan tembak-menembak atau
bahkan perkelahian.
Hal ini
dikarenakan hal tersebut bisa menyebabkan anak merasa bahwa adegan kekerasan
adalah hal yang wajar. Bahkan, secara tidak langsung atau secara tidak sadar,
anak akan terdidik untuk menyelesaikan segala masalah mereka dengan cara
kekerasan.
Banyak
sekali aksi kekerasan anak yang dipicu oleh game kekerasan. Anak belum memiliki
kematangan berpikir sehingga meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan akibat
dari perbuatannya. Game kekerasan yang digemari anak misalnya : Smack-Down,
Counter Strike, GTA dll.
Selain itu
masih banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh game kekerasan antara lain :
Tidak bisa
memecahkan masalah
Games anak
yang berbau kekerasan membuat anak tidak belajar cara memecahkan masalah dengan
cara-cara yang normal. Biasanya, mereka akan merasa bahwa kegiatan menembak
atau membunuh seseorang akan bisa menyelesaikan semua masalah.
Gejala
gangguan emosional
Sebuah studi
menunjukkan bahwa video game berbau kekerasan menyebabkan peningkatan gejala
gangguan emosional pada anak. Menurut peneliti, bermain video game berjam-jam
dapat meningkatkan penurunan kinerja memori verbal pada anak.
Masalah
perhatian
Games anak
yang berisi kekerasan membuat anak jadi pribadi yang hiperaktif. Terlebih,
mereka juga akan mengalami masalah-masalah perhatian seperti Attention Deficit
Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal
ini membuat anak tidak dapat berkonsentrasi saat belajar karena sulit
memperhatikan materi dan fokus pada pelajarannya. (maz)
Asal Edukatif, Video Game Bukanlah Momok
05 March 2014
Game adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia anak-anak.
Dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak sangat senang bermain video
game seperti playstation, x-box, psp, dll.
Terdapat banyak sekali jenis game yang ada seperti game olahraga, perang, simulator, edukasi, dll. Anda harus berhati-hati dalam memilih games anak. Jangan sampai salah memilih karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan mental si anak.
Memiliki perangkat games anak sendiri di rumah akan lebih bagus karena Anda bisa mengontrol anak Anda yang sedang bermain. Dan juga menghindari pergaulan yang lebih liar, karena biasanya anak-anak yang sering bermain di game center sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan saat bermain game.
Unsur pornografi juga acapkali menjadi godaan anak saat bermain game online di warnet karena kondisi yang lepas dari kontrol orang tua.
Memilih game edukasi untuk anak
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Kemudian, salah satu manfaat dari permainan edukatif sendiri adalah untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak. Saat memainkan permainan edukatif, biasanya si kecil akan memfokuskan kemampuan pikirannya untuk bisa mengetahui bagaimana cara atau teknis memainkan permainan tersebut.
Di saat itulah kemampuan si kecil akan bisa tergali. Anak pun akan bisa terfokus pada permainannya. Hasilnya, anak akan melatih kemampuannya untuk berkonsentrasi.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Misalnya, anak akan bercerita tentang bagaimana ia memainkan mainannya atau bagaimana ia bisa menyusun balok hingga dapat membentuk sesunan bangunan yang indah.
Dalam jenis permainan edukatif, anak biasanya akan disuguhi berbagai warna dan bentuk. Hal semacam ini tentu sangat baik bagi pertumbuhan si kecil.
Pasalnya, melalui permainan ini, anak akan sedikit demi sedikit belajar tentang bentuk dan warna. Bahkan, jenis permainan edukatif ini juga akan mampu menunjang pertumbuhan si kecil kelak.
Menghindari game anak yang berbau kekerasan
Games anak yang berbau kekerasan memiliki dampak yang buruk pada anak. Anak harus dihindarkan dari game yang mengandung kekerasan, misalnya adegan tembak-menembak atau bahkan perkelahian.
Hal ini dikarenakan hal tersebut bisa menyebabkan anak merasa bahwa adegan kekerasan adalah hal yang wajar. Bahkan, secara tidak langsung atau secara tidak sadar, anak akan terdidik untuk menyelesaikan segala masalah mereka dengan cara kekerasan.
Banyak sekali aksi kekerasan anak yang dipicu oleh game kekerasan. Anak belum memiliki kematangan berpikir sehingga meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Game kekerasan yang digemari anak misalnya : Smack-Down, Counter Strike, GTA dll.
Selain itu masih banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh game kekerasan antara lain :
Tidak bisa memecahkan masalah
Games anak yang berbau kekerasan membuat anak tidak belajar cara memecahkan masalah dengan cara-cara yang normal. Biasanya, mereka akan merasa bahwa kegiatan menembak atau membunuh seseorang akan bisa menyelesaikan semua masalah.
Gejala gangguan emosional
Sebuah studi menunjukkan bahwa video game berbau kekerasan menyebabkan peningkatan gejala gangguan emosional pada anak. Menurut peneliti, bermain video game berjam-jam dapat meningkatkan penurunan kinerja memori verbal pada anak.
Masalah perhatian
Games anak yang berisi kekerasan membuat anak jadi pribadi yang hiperaktif. Terlebih, mereka juga akan mengalami masalah-masalah perhatian seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal ini membuat anak tidak dapat berkonsentrasi saat belajar karena sulit memperhatikan materi dan fokus pada pelajarannya. (maz)
- See more at: http://www.perempuan.com/read/asal-edukatif-video-game-bukanlah-momok#sthash.DVpz2P2B.dpufTerdapat banyak sekali jenis game yang ada seperti game olahraga, perang, simulator, edukasi, dll. Anda harus berhati-hati dalam memilih games anak. Jangan sampai salah memilih karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan mental si anak.
Memiliki perangkat games anak sendiri di rumah akan lebih bagus karena Anda bisa mengontrol anak Anda yang sedang bermain. Dan juga menghindari pergaulan yang lebih liar, karena biasanya anak-anak yang sering bermain di game center sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan saat bermain game.
Unsur pornografi juga acapkali menjadi godaan anak saat bermain game online di warnet karena kondisi yang lepas dari kontrol orang tua.
Memilih game edukasi untuk anak
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Kemudian, salah satu manfaat dari permainan edukatif sendiri adalah untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak. Saat memainkan permainan edukatif, biasanya si kecil akan memfokuskan kemampuan pikirannya untuk bisa mengetahui bagaimana cara atau teknis memainkan permainan tersebut.
Di saat itulah kemampuan si kecil akan bisa tergali. Anak pun akan bisa terfokus pada permainannya. Hasilnya, anak akan melatih kemampuannya untuk berkonsentrasi.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Misalnya, anak akan bercerita tentang bagaimana ia memainkan mainannya atau bagaimana ia bisa menyusun balok hingga dapat membentuk sesunan bangunan yang indah.
Dalam jenis permainan edukatif, anak biasanya akan disuguhi berbagai warna dan bentuk. Hal semacam ini tentu sangat baik bagi pertumbuhan si kecil.
Pasalnya, melalui permainan ini, anak akan sedikit demi sedikit belajar tentang bentuk dan warna. Bahkan, jenis permainan edukatif ini juga akan mampu menunjang pertumbuhan si kecil kelak.
Menghindari game anak yang berbau kekerasan
Games anak yang berbau kekerasan memiliki dampak yang buruk pada anak. Anak harus dihindarkan dari game yang mengandung kekerasan, misalnya adegan tembak-menembak atau bahkan perkelahian.
Hal ini dikarenakan hal tersebut bisa menyebabkan anak merasa bahwa adegan kekerasan adalah hal yang wajar. Bahkan, secara tidak langsung atau secara tidak sadar, anak akan terdidik untuk menyelesaikan segala masalah mereka dengan cara kekerasan.
Banyak sekali aksi kekerasan anak yang dipicu oleh game kekerasan. Anak belum memiliki kematangan berpikir sehingga meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Game kekerasan yang digemari anak misalnya : Smack-Down, Counter Strike, GTA dll.
Selain itu masih banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh game kekerasan antara lain :
Tidak bisa memecahkan masalah
Games anak yang berbau kekerasan membuat anak tidak belajar cara memecahkan masalah dengan cara-cara yang normal. Biasanya, mereka akan merasa bahwa kegiatan menembak atau membunuh seseorang akan bisa menyelesaikan semua masalah.
Gejala gangguan emosional
Sebuah studi menunjukkan bahwa video game berbau kekerasan menyebabkan peningkatan gejala gangguan emosional pada anak. Menurut peneliti, bermain video game berjam-jam dapat meningkatkan penurunan kinerja memori verbal pada anak.
Masalah perhatian
Games anak yang berisi kekerasan membuat anak jadi pribadi yang hiperaktif. Terlebih, mereka juga akan mengalami masalah-masalah perhatian seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal ini membuat anak tidak dapat berkonsentrasi saat belajar karena sulit memperhatikan materi dan fokus pada pelajarannya. (maz)
Asal Edukatif, Video Game Bukanlah Momok
05 March 2014
Game adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dari dunia anak-anak.
Dunia anak adalah dunia bermain. Anak-anak sangat senang bermain video
game seperti playstation, x-box, psp, dll.
Terdapat banyak sekali jenis game yang ada seperti game olahraga, perang, simulator, edukasi, dll. Anda harus berhati-hati dalam memilih games anak. Jangan sampai salah memilih karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan mental si anak.
Memiliki perangkat games anak sendiri di rumah akan lebih bagus karena Anda bisa mengontrol anak Anda yang sedang bermain. Dan juga menghindari pergaulan yang lebih liar, karena biasanya anak-anak yang sering bermain di game center sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan saat bermain game.
Unsur pornografi juga acapkali menjadi godaan anak saat bermain game online di warnet karena kondisi yang lepas dari kontrol orang tua.
Memilih game edukasi untuk anak
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Kemudian, salah satu manfaat dari permainan edukatif sendiri adalah untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak. Saat memainkan permainan edukatif, biasanya si kecil akan memfokuskan kemampuan pikirannya untuk bisa mengetahui bagaimana cara atau teknis memainkan permainan tersebut.
Di saat itulah kemampuan si kecil akan bisa tergali. Anak pun akan bisa terfokus pada permainannya. Hasilnya, anak akan melatih kemampuannya untuk berkonsentrasi.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Misalnya, anak akan bercerita tentang bagaimana ia memainkan mainannya atau bagaimana ia bisa menyusun balok hingga dapat membentuk sesunan bangunan yang indah.
Dalam jenis permainan edukatif, anak biasanya akan disuguhi berbagai warna dan bentuk. Hal semacam ini tentu sangat baik bagi pertumbuhan si kecil.
Pasalnya, melalui permainan ini, anak akan sedikit demi sedikit belajar tentang bentuk dan warna. Bahkan, jenis permainan edukatif ini juga akan mampu menunjang pertumbuhan si kecil kelak.
Menghindari game anak yang berbau kekerasan
Games anak yang berbau kekerasan memiliki dampak yang buruk pada anak. Anak harus dihindarkan dari game yang mengandung kekerasan, misalnya adegan tembak-menembak atau bahkan perkelahian.
Hal ini dikarenakan hal tersebut bisa menyebabkan anak merasa bahwa adegan kekerasan adalah hal yang wajar. Bahkan, secara tidak langsung atau secara tidak sadar, anak akan terdidik untuk menyelesaikan segala masalah mereka dengan cara kekerasan.
Banyak sekali aksi kekerasan anak yang dipicu oleh game kekerasan. Anak belum memiliki kematangan berpikir sehingga meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Game kekerasan yang digemari anak misalnya : Smack-Down, Counter Strike, GTA dll.
Selain itu masih banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh game kekerasan antara lain :
Tidak bisa memecahkan masalah
Games anak yang berbau kekerasan membuat anak tidak belajar cara memecahkan masalah dengan cara-cara yang normal. Biasanya, mereka akan merasa bahwa kegiatan menembak atau membunuh seseorang akan bisa menyelesaikan semua masalah.
Gejala gangguan emosional
Sebuah studi menunjukkan bahwa video game berbau kekerasan menyebabkan peningkatan gejala gangguan emosional pada anak. Menurut peneliti, bermain video game berjam-jam dapat meningkatkan penurunan kinerja memori verbal pada anak.
Masalah perhatian
Games anak yang berisi kekerasan membuat anak jadi pribadi yang hiperaktif. Terlebih, mereka juga akan mengalami masalah-masalah perhatian seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal ini membuat anak tidak dapat berkonsentrasi saat belajar karena sulit memperhatikan materi dan fokus pada pelajarannya. (maz)
- See more at: http://www.perempuan.com/read/asal-edukatif-video-game-bukanlah-momok#sthash.DVpz2P2B.dpufTerdapat banyak sekali jenis game yang ada seperti game olahraga, perang, simulator, edukasi, dll. Anda harus berhati-hati dalam memilih games anak. Jangan sampai salah memilih karena hal ini dapat mempengaruhi perkembangan psikologis dan mental si anak.
Memiliki perangkat games anak sendiri di rumah akan lebih bagus karena Anda bisa mengontrol anak Anda yang sedang bermain. Dan juga menghindari pergaulan yang lebih liar, karena biasanya anak-anak yang sering bermain di game center sering mengeluarkan kata-kata yang tidak sopan saat bermain game.
Unsur pornografi juga acapkali menjadi godaan anak saat bermain game online di warnet karena kondisi yang lepas dari kontrol orang tua.
Memilih game edukasi untuk anak
Permainan edukatif anak saat ini sudah banyak menjadi pilihan bagi para orang tua. Pasalnya, hal tersebut memiliki manfaat permainan-permainan edukatif untuk si kecil yang terbilang banyak.
Kemudian, salah satu manfaat dari permainan edukatif sendiri adalah untuk melatih kemampuan motorik halus dan kasar anak. Saat memainkan permainan edukatif, biasanya si kecil akan memfokuskan kemampuan pikirannya untuk bisa mengetahui bagaimana cara atau teknis memainkan permainan tersebut.
Di saat itulah kemampuan si kecil akan bisa tergali. Anak pun akan bisa terfokus pada permainannya. Hasilnya, anak akan melatih kemampuannya untuk berkonsentrasi.
Tentu bukan hal yang aneh mengapa permainan edukatif anak dapat membantu si kecil meningkatkan dan menambah wawasannya. Pasalnya, saat anak mulai bisa belajar berbicara, anak akan selalu berusaha untuk menceritakan pengalamannya.
Misalnya, anak akan bercerita tentang bagaimana ia memainkan mainannya atau bagaimana ia bisa menyusun balok hingga dapat membentuk sesunan bangunan yang indah.
Dalam jenis permainan edukatif, anak biasanya akan disuguhi berbagai warna dan bentuk. Hal semacam ini tentu sangat baik bagi pertumbuhan si kecil.
Pasalnya, melalui permainan ini, anak akan sedikit demi sedikit belajar tentang bentuk dan warna. Bahkan, jenis permainan edukatif ini juga akan mampu menunjang pertumbuhan si kecil kelak.
Menghindari game anak yang berbau kekerasan
Games anak yang berbau kekerasan memiliki dampak yang buruk pada anak. Anak harus dihindarkan dari game yang mengandung kekerasan, misalnya adegan tembak-menembak atau bahkan perkelahian.
Hal ini dikarenakan hal tersebut bisa menyebabkan anak merasa bahwa adegan kekerasan adalah hal yang wajar. Bahkan, secara tidak langsung atau secara tidak sadar, anak akan terdidik untuk menyelesaikan segala masalah mereka dengan cara kekerasan.
Banyak sekali aksi kekerasan anak yang dipicu oleh game kekerasan. Anak belum memiliki kematangan berpikir sehingga meniru apa yang dilihatnya tanpa memikirkan akibat dari perbuatannya. Game kekerasan yang digemari anak misalnya : Smack-Down, Counter Strike, GTA dll.
Selain itu masih banyak efek negatif yang ditimbulkan oleh game kekerasan antara lain :
Tidak bisa memecahkan masalah
Games anak yang berbau kekerasan membuat anak tidak belajar cara memecahkan masalah dengan cara-cara yang normal. Biasanya, mereka akan merasa bahwa kegiatan menembak atau membunuh seseorang akan bisa menyelesaikan semua masalah.
Gejala gangguan emosional
Sebuah studi menunjukkan bahwa video game berbau kekerasan menyebabkan peningkatan gejala gangguan emosional pada anak. Menurut peneliti, bermain video game berjam-jam dapat meningkatkan penurunan kinerja memori verbal pada anak.
Masalah perhatian
Games anak yang berisi kekerasan membuat anak jadi pribadi yang hiperaktif. Terlebih, mereka juga akan mengalami masalah-masalah perhatian seperti Attention Deficit Disorder (ADD) dan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD). Hal ini membuat anak tidak dapat berkonsentrasi saat belajar karena sulit memperhatikan materi dan fokus pada pelajarannya. (maz)
No comments:
Post a Comment